Jumat, 12 Maret 2010

Samarinda, 12 Maret 2010

Tuhan....
Aku ingin mengungkapkan semua rasa yang ada di hati dan pikiranku....
Tuhan.. perasaankku tak menentu,gundah gulana . . .
Seribu kata ingin ku katakan, seolah ada banyak kisah yang ingin ku ceritakan.

Tuhan... aku gadis biasa yang punya impian-impian sederhana dalam hidup. Beberapa diantaranya mungkin telah kuraih.
Tuhan.. seperti gadis-gadis biasa pada umumnya, aku juga memimpikan cinta. Hidup bahagia dengan seseorang yang kucinta. Hidup tenang, damai dan bahagia.
Diantara para gadis ada yang tak kesulitan untuk menggapai itu semua, mereka dengan mudah mencapai mimpi dan tersenyum bahagia.
Tapi aku ...
Aku memiliki jalan yang sedikit berbeda...
Dalam umurku yang kesekian ini telah banyak hal terjadi, telah banyak hal yang ku lalui. Telah ada banyak hal yang menjadi kenangan indah dan juga ada banyak hal yang mengurai air mata.
Mungkin aku kelelahan atau mungkin juga jemu dengan semua hal itu, sehingga sekarang tidak kudapati ketertarikan terhadap hal-hal duniawi.
Jangan berkata bahwa aku tak punya cita-cita!!
Karena bagiku cita-cita bukan hanya dalam hal pekerjaaan atau kekayaan.
Bolehkah jika aku berkata bahwa cita-citaku adalah cinta?!
Cinta... sebuah kata klasik yang disenandungkan dari zaman ke zaman. Sebuah kata yang terdengar begitu ajaib, fenomenal atau mungkin fatamorgana??
Seperti telah terpatri dalam goresan nasibku... aku selalu menginginkan sesuatu yang sulit ku gapai. Sesuatu yang terdengar hanya khayalan atau angan-angan. Bagi sekelompok orang menganggap itu kebodohan atau mungkin kebohongan.
Entahlah Tuhan,, apakah ini khayalan,kebodohan atau mungkin ungkapan keputus asaanku.
Seolah aku ingin sebuah keajaiban datang untuk segera mempersatukanku dengannya yang kucintai...
Ya!! Dia yang kucintai... Satu-satunya impian terindahku alam hidup.
Impian yang masih jauh dari nyata, yang membuatku siang dan malam bertaruh dengan nestapa berlinang air mata.
Dunia yang riuh terasa sepi... karena tawaku hanya bila bersamanya....

Tuhan...
Dunia sepi, seolah tak mau bicara padaku... atau mungkin telingaku menjadi tuli sejak perasaan ini merasuk dalam jiwaku.
Hati dan pikiran tertuju padanya.. tertuju bagaimana cara untuk segera bersamanya??
Maka tuhan, ku mohon bantuan-Mu... untuk menghapus air mataku dan mengubahnya menjadi senyuman. Karena aku tak tahu lagi kemana harus menumpuk asa...
Ku mohon Tuhan.. ku mohon dengan sejuata harap dan air mata.
Ciptakanlah keajaiban untukku...